Berita

Mantan Menteri Sosial, Juliari P. Batubara/Net

Politik

Benny Harman: Harus Dipertanyakan, Mengapa Kejahatan Juliari Direduksi Hanya Suap-Menyuap

KAMIS, 22 APRIL 2021 | 08:29 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Sikap mantan Menteri Sosial Juliari Batubara saat didakwa menerima menerima suap dari penyedia bansos corona melalui dua anak buahnya, Adi Wahyono dan Matheus Joko Santoso, sebesar Rp 32,4 miliar dinilai aneh.

Sebab, Juliari tidak mengajukan keberatan sekalipun yang bersangkutan merasa tidak melakukan perbuatan tersebut.

Anggota Komisi III DPR Benny K. Harman bahkan mempertanyakan jalannya persidangan tersebut. Pasalnya, sidang seolah telah mempersempit dugaan kejahatan yang dilakukan Juliari.

“Harus dipertanyakan mengapa kejahatan besar ini direduksi hanya ke soal suap menyuap,” ujarnya lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (22/4).

Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan bahwa korupsi bantuan sosial di kala pandemi Covid-19 merupakan kejahatan yang tidak biasa.

“Korupsi bansos adalah kejahatan luar biasa, meledak di periode ke-2 Presiden Jokowi berkuasa,” ujarnya.

Pemerintah sudah dari jauh hari mewanti-wanti para pejabat di pusat dan daerah untuk tidak mengkorupsi anggaran bencana.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md sempat mengingatkan bahwa mereka yang korupsi anggaran bencana bisa saja dijatuhi hukuman mati.

"Saya ingatkan, menurut UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), diancam dengan paling tinggi seumur hidup atau 20 tahun penjara. Namun, dalam keadaan bencana seperti saat Covid-19 ini, maka ancaman hukuman mati ini diberlakukan berdasarkan UU yang berlaku," tegas Mahfud saat Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020, 15 Juni 2020.

Populer

Hanya Viral saat Groundbreaking, Proyek Bukit Algoritma Senilai Rp 18 Triliun Dipastikan Mangkrak

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:17

Beredar Dugaan Peta Aliran Korupsi BTS Kominfo, Ada "Hidden Actor"

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:44

Datangi Novel, Salsabila: Jika Berjuang untuk KPK Jangan Pakai Isu Rendahan, Apalagi Fitnah

Sabtu, 27 Mei 2023 | 18:28

Data BPS Lebih Akurat Daripada Data TGB Soal Jalan Nasional dan Jalan Desa

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:22

Tragedi '98 Terulang Kembali?

Selasa, 23 Mei 2023 | 11:22

Mahasiswa Jabar-Banten Ancam Bakal Demo Besar-besaran jika Protes Tidak Didengar

Minggu, 21 Mei 2023 | 19:55

Kemungkinan Erick Thohir Cawapres Prabowo, Ini Jawaban Gerindra

Jumat, 19 Mei 2023 | 19:11

UPDATE

Kader Muhammadiyah Berhasil Terjemahkan Buku Karya Ibu Negara Iran yang Dihadiahkan untuk Iriana Jokowi

Minggu, 28 Mei 2023 | 16:49

SMRC: Selama 2023, Jokowi Berpengaruh Positif pada Elektabilitas Prabowo

Minggu, 28 Mei 2023 | 16:42

Denny Indrayana: MK Bakal Memutus Pileg Sistem Proporsional Tertutup

Minggu, 28 Mei 2023 | 16:20

Teheran: Zelensky Sengaja Pojokkan Iran untuk Galang Dukungan Barat

Minggu, 28 Mei 2023 | 16:01

Golkar Anggap Sistem Tertutup Menguras Energi

Minggu, 28 Mei 2023 | 15:58

Optimalisasi Pembinaan Moral Anggota Polri

Minggu, 28 Mei 2023 | 15:55

Habib Nabiel Pesan ke Prabowo, Kalau jadi Presiden jangan Lupa Majelis Rasulullah

Minggu, 28 Mei 2023 | 15:32

Anggota DPR Persoalkan Putusan MK, Siaga 98: Perdebatan Harusnya dalam Konstruksi Hukum

Minggu, 28 Mei 2023 | 15:10

Mega Pertanyakan Peran Indonesia untuk Perdamaian Iran-Arab Saudi, Rizal Ramli: Kalau Presiden Boneka Mana Bisa

Minggu, 28 Mei 2023 | 14:51

Punya Rekam Jejak Baik, Airlangga-Zulhas Pasangan Nasionalis Agamis

Minggu, 28 Mei 2023 | 14:28

Selengkapnya