Berita

ILustrasi mudik/Net

Politik

Samuel F. Silaen: Kebijakan Larangan Mudik Jauh Dari Kepentingan Rakyat Kecil

SABTU, 24 APRIL 2021 | 22:23 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dinilai menjadi sebab lambannya pemulihan ekonomi di Indonesia.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen menduga, kebijakan yang tidak konsisten itu karena nampak tergantung  pada bisikan orang tertentu.

Silaen menduga pihak yang membisikan kepada pemerintah itu adalah elite bisnis.

"Sebab beberapa kebijakan pemerintah yang terkesan pesanan politik yang terkait bisnis di bidang alkes. Ini sangat memukul roda ekonomi rakyat yang seolah pasrah saja melihat tingkah laku petinggi negeri ini," ujar Samuel F. Silaen, Sabtu (24/4).

Menurut Silaen, yang menjadi penyebab adalag kepentingan kelompok tertentu tanpa memikirkan nasib rakyat Indonesia.

Ia kemudian mencontohkan kebijakan terbaru soal pelarangan mudik lebaran

Dalam pandangan Silaen kebijakan larangan mudik memukul sektor transportasi dan perputaran roda ekonomi rakyat stagnan.

"Kalau kebijakan pemerintah terkesan parsial saja yang hanya memikirkan kepentingan para 'penggede' alias golongan atas. Terkait Covid-19 memang tidak bisa dianggap remeh, itu betul tapi jangan salah bahwa keadaan rakyat Indonesia hampir memiliki imun yang cukup dalam menangkis serangan virus Corona itu," pungkas Silaen.

Populer

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Indonesia Dibayangi Utang Rp10 Ribu Triliun, Ekonom Desak Sri Mulyani Mundur

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:40

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Golkar: Nuzulul Quran Momentum Menerapkan Al Quran di Kehidupan Sehari-hari

Minggu, 16 Maret 2025 | 21:38

Defisit Anggaran di Awal Tahun Bukan Pertanda Baik

Minggu, 16 Maret 2025 | 21:13

Kronologi OTT OKU hingga KPK Sita Rp2,6 M

Minggu, 16 Maret 2025 | 21:12

Golkar Siap Beri Bantuan Hukum untuk Ridwan Kamil

Minggu, 16 Maret 2025 | 20:41

MIND ID Setor Dividen Rp11,2 T ke Negara

Minggu, 16 Maret 2025 | 20:37

Prabowo Pimpin Ratas Hilirisasi, Fokus pada Proyek Pencipta Lapangan Kerja

Minggu, 16 Maret 2025 | 20:22

Bupati Teddy Meilwansyah Diduga Terlibat Suap Proyek PUPR, Lolos OTT KPK

Minggu, 16 Maret 2025 | 20:11

Jokowi Sedang Merasa Tertekan

Minggu, 16 Maret 2025 | 19:57

Panglima TNI Rotasi Kapuspen, Kristomei Sianturi Ganti Hariyanto

Minggu, 16 Maret 2025 | 19:43

Modus Proyek PUPR, Anggota DPRD OKU Palak Jatah 20 Persen Pokir

Minggu, 16 Maret 2025 | 19:27

Selengkapnya