Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Publika

Berteriak Sembunyi Di Ketiak PBB

SABTU, 15 MEI 2021 | 08:53 WIB

PERSOALAN Israel-Palestina sangatlah serius. Arogansi zionis Israel kini tengah menganiaya dan menjajah bangsa Palestina.

Pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah Yerussalem Timur untuk digantikan pemukiman Yahudi serta penyerangan tentara Israel kepada warga Palestina yang sedang beribadah Ramadhan di Masjid Al Aqsha sangat di luar batas.

Berbeda dengan Turki, Qatar dan lainnya yang siap terjun langsung hingga bantuan militer untuk membela bangsa Palestina, Indonesia cukup berteriak mendorong Dewan Keamanan PBB untuk melangkah.

Semua tahu PBB telah dikuasai oleh negara yang lebih pro-Israel atau berada dalam kendali lobby zionis. Ruang meja perundingan adalah isu ujungnya. Sulit berharap terhadap penghukuman negara kolonial zionis Israel. Amerika malah meminta penyerangan balasan roket HAMAS ke Tel Aviv dan kota lain untuk dihentikan.

Turki maju selangkah bahkan seribu langkah. Di samping secara normatif mendesak DK PBB untuk menerjunkan pasukan ke area konflik agar "memberi pelajaran dan efek jera bagi Israel".

Erdogan juga aktif berkomunikasi dengan berbagai pemimpin dunia untuk membantu membela Palestina. Rusia telah diajak untuk terjun. Dengan pemimpin Qatar dan Raja Malaysia komunikasi dibangun intensif. Demikian juga dengan Saudi, Yordan, dan Emirat Arab. PM Pakistan Imran Khan pun aktif mereaksi.

Indonesia masih saja bermain di level Menteri. Retno Maksudi yang berteriak atas nama Presiden. Sementara Presiden belum ada ucapan atau gerakan apa-apa. Seperti biasa bungkam.

Untuk urusan seserius kezaliman Israel atas Palestina maka yang bergerak harus di tingkat pemimpin tertinggi. Jokowi harus sibuk menunjukkan sebagai pemimpin negara dengan umat Islam terbesar. Simpati pada bangsa Palestina bukan sekedar basa basi.

Jika Presiden terus diam ya akhirnya kegeraman rakyat khususnya umat Islam Indonesia atas kezaliman Israel, kembali membentur kekecewaan pada pemimpinn yang tidak berkualitas, cari aman, serta hanya memikirkan diri dan kroninya. Presiden yang ada dan tiada sama saja.

Soal babi panggang yang menyinggung umat Islam "sembunyi tangan", masalah pelanggaran HAM berat pembunuhan enam anggota laskar "masa bodoh", terorisme Papua disikapi "sekedarnya", dan kini soal kekejaman Israel "bukan urusan saya" itu tugas Menteri Luar Negeri.

Dan sang Menlu hanya bisa berteriak untuk sembunyi di ketiak PBB, lalu selesai. Lupa bahwa Palestina adalah negara yang awal-awal mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Kini pembelaan atas bangsa Palestina dirasakan sekedar basa basi.

Wujud dari kepemimpinan yang selalu mengandalkan pencitraan. Bukan aksi dan bukti. Apalagi menunaikan janji atau berani unjuk gigi.

M. Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Jokowi dan Keluarga Bakal Masuk Gerindra, Begini Kata Dasco

Kamis, 05 Desember 2024 | 14:01

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Informasi Dirut BNI Terlibat Pembiayaan Usaha Michael Timothy-KoinWorks Menyesatkan

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:44

UPDATE

Saham Bank BNI Lagi Diskon, Tetap Sulit Terbang Tinggi?

Sabtu, 07 Desember 2024 | 12:27

Nomenklatur Baru: Pemenang Pilkada DKI Disebut Gubernur DKJ

Sabtu, 07 Desember 2024 | 12:13

Polres Tangsel Ringkus 7 Tersangka Judol Jaringan Kamboja

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:56

Misi NASA Bawa Manusia Kembali ke Bulan Ditunda hingga Tahun Depan

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:50

KPU Kebanjiran Pemungutan Suara Ulang hingga Susulan di Pilkada 2024

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:39

Kekuatan Figur dan Relawan Kunci Kemenangan Tri Adhianto-Harris

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:39

Rapor IHSG Sepekan Cerah, Kapitalisasi Pasar Bursa Capai Rp12.673 Triliun

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:24

Presiden Prabowo Akhirnya Teken Revisi UU DKJ

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:08

Hasil Pemilu Rumania Dibatalkan, Capres Desak Perlawanan

Sabtu, 07 Desember 2024 | 11:03

Harbolnas 2024, Airlangga: Tidak Ada yang Berlibur Tanpa Belanja

Sabtu, 07 Desember 2024 | 10:49

Selengkapnya