Pengobatan penyakit adreÂnal di Indonesia dinilai masih minim. Sebab, obat-obatan yang digunakan harus didapat dari luar. Di tambah minimnya edukasi akan bahaya penyakit tersebut.
President Asia Pacific PaÂediatric Endocrine Society (APPES), Aman Pulungan mengungkapkan, obat untuk pasien adrenal keÂbanyakan membeli langsung ke luar negeri atau meminta perÂtolongan dari yayasan, seperti Yayasan Komunitas Hiperplasia Adrenal Kongenital Indonesia (KAHAKI) di Indonesia dan orÂganisasi peduli penyakit kelainan keÂlenjar adrenal, Caring and Living as Neighbour (CLAN) di Australia.
“Akses pengobatan untuk peÂnyakit ini masih terbatas. Perlu dukungan pemerintah agar peÂngobatan penyakit ini bisa diÂtangani dengan tepat dan muÂdah,†katanya.
Selain itu, kesadaran maÂsyaÂrakat terÂhaÂdap penyakit ini harus ditinÂgÂkatkan, khususnya pada orang tua harus mencermati perÂtumÂbuhan sang anak menjadi dewasa.
“Jika mengalami gangguan dalam masa pertumbuhan anak, segera atasi dengan memeÂrikÂsakan ke rumah sakit. Gejala peÂnyakit ini harus tetap diÂwasÂpaÂdai,†warning Arman.
Menurut Ketua Komunitas Keluarga Hiperplasia Adrenal Kongenital Indonesia (KAÂHAKI) Kusuma Adiwijaya peÂngobatan pada penyandang HAK diperÂlukan untuk menjaga kadar gula normal, keÂseÂimÂbangan cairan dan gaÂram, perÂtumbuhan dan perÂkemÂbangan seks menjadi normal.
Penyandang adrenal juga diÂsarankan untuk melakukan peÂmeriksaan enzim dan defek gen (kelainan kromosom) spesifik pada tingkat asam deoksiriÂbonukleat (DNA) untuk menjaga stabilitas tubuh.
“Penyandang adrenal memÂbutuhkan obat yang rutin dan tidak boleh putus untuk dikonÂsumsi. Sayangnya obat-ini tidak tersedia. Sehingga kami harus memÂbantu penyandang adrenal untuk mendapatkan dari luar neÂgeri,†tandas Kusuma. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: