Puisi ini Fadli tulis di akun twitternya @fadlizon pada pukul 08.47 WIB tadi pagi. Isinya ada empat bait. Di dalamnya, Fadli mengisahkan ikan merah tersebut dia beli dari tetangga, kemudian disimpan di dalam akuarium.
Karena gerakannya yang lincah dan setiap hari menari menyusuri taman di dalam akurium itu, ikan tersebut menjadi primadona bagi semua orang yang melihatnya.
Suatu waktu, ikan tersebut loncat ke sungai dan masuk ke arus yang deras menuju lautan. Karena bukan habitatnya, di lautan ikan merah
kerempeng nan lincah tersebut jadi buruan ikan buas.
Berikut puisi Fadli Zon tersebut.
Sajak Seekor Ikan
Seekor ikan di akuarium
Kubeli dari tetangga sebelah
Warnanya merah
Kerempeng dan lincah
Setiap hari berenang menari
Menyusuri taman air yang asri
Menggoda dari balik kaca
Menarik perhatian siapa saja
Seekor ikan di akuarium
Melompat ke sungai
bergumul di air deras
Terbawa ke laut lepas
Di sana ia bertemu ikan hiu, paus dan gurita
Menjadi santapan ringan penguasa samudera
Sebelumnya, Fadli Zon juga sudah menulis puisi,
Air Mata Buaya yang ditengarai banyak kalangan sebagai sindiran kepada Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. (Baca:
Puisi Fadli Zon: Air Mata Buaya)
[zul]
BERITA TERKAIT: