DI jejaring sosial Twitter, account @hurtpurnama berharap, Islah dua kubu di Partai Golkar yang saling bertikai bisa segera dilaksanakan. Alhamdulillah. Lakukan saja MuÂnas ulang biar konflik kubu Agung Laksono vs Aburizal Bakrie bisa cepat diselesaikan,†kicaunya.
Account @Rais_MR3 menilai, islah merupakan cara paling tepat untuk mencegah perpecahan di Partai Golkar. Diingatkan, tanpa islah suara Partai Golkar akan jatuh di pemilu mendatang. Islah jalan terbaik bagi masa depan politik Partai Golkar. Sikap ego dan sombong justru meÂrugikan partai,†katanya.
Account @ChoiruddinAsyar mengÂingatkan, apabila islah yang dilakukan oleh kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie tidak tercapai, akan muncul partai sempalan. KaÂder-kader potensial bisa memÂbuat partai baru,†ingatnya.
Account @suhariadi30 menyaÂrankan, Partai Golkar membubarkan diri, apabila tidak mampu menyeÂlesaikan konflik internal. BagaiÂmana urus negara, urus partai saja tidak bisa,†sindirnya.
Account @adekdedees mengÂinginkan, islah partai berlambang pohon beringin, dilakukan setelah momen tahun baru. Islah, harusnya jadi kado tahun baru untuk konÂstituen setia,†harapnya.
Account @ahsan_wahid bilang, seÂharusnya partai sebesar Golkar tidak berlarut-larut mengurusi konÂflik internal. Sebab, banyak perÂsoalan dimasyarakat yang lebih vital, dan mendesak untuk diselesaikan. Rukun rukun sajalah. Akibat konÂflik Golkar DPR tidak bekerja dengan baik, meÂnyuarakan aspirasi rakyat,†kicaunya.
Account @AlineDita optimistis, Partai Golkar kembali besar setelah kubu Agung Laksono dan Aburizal BakÂrie mengakhiri perseteruan. Golkar bersatu sulit dikalahkan,†pujinya.
Di Facebook, account Agung SeÂtiawan meminta petinggi Partai Golkar segara berdamai. Diingatkan, konflik Partai Golkar bisa menganggu jaÂlannya pemerintahan. Sebagai partai besar, peran Golkar menyukÂseskan jalannya pemerintahan sangat diÂnantikan,†harap Agung.
Facebooker account Jaafar Kasno menengarai, islah Partai Golkar sulit tercapai. Soalnya, kedua pihak yang berÂtikai sama-sama punya pembeÂnaran. Ini islah akal-akalan. Supaya Golkar bisa tetap ikut pilkada,†katanya.
Facebooker Wanto Baruno memÂperkirakan, proses islah Partai Golkar akan gagal di tengah jalan. Dia menyarankan, kedua kubu yang berÂbeda pandangan menyelesaikan sengket di meja hijau. Sudahlah langÂsung aja ke pengadilan, masak islah pakai syarat segala,†komennya.
Di jejaring Kaskus, account faÂuzika senang mendengar elit Partai Golkar, berjuangan keras mengÂgolkan islah. Gitu dong. Kan jadi nggak ada Golkar tandingan atau Golkar perjuangan,†katanya.
Kaskuser mbahmomon mengÂingatÂkan, suara Partai Golkar akan hancur berantakan, jika gagal melaÂkukan Islah. Beringin goyang dari luar bisa kokoh bertahan, tapi kalau dari dalam ambruk berantakan,†ingatnya.
Kaskuser IR0NMAIDEN menjeÂlasÂkan, perpecahan Partai Golkar sulit dielakkan, karena para elit haus kekuasaan. Perbedaan terlalu menÂdasar, yang satu ingin di dalam pemeÂrintahan yang satu ingin di luar pemerintahan. Ujungnya pasti ke pengadilan,†ulasnya.
Kaskuser aghilfath menyarankan, publik tidak ambil pusing dengan uruÂsan Partai Golkar. Biarkan saja mereÂka urus sendiri-sendiri, hehe,†sindirnya.
Ketua Umum Partai Golkar versi MusyaÂwarah Nasional Ancol, JaÂkarta, Agung Laksono, mengataÂkan proses Islah oleh juru runding kedua kubu di Partai Golkar akan mengÂagendakan kesepakatan tentang aturan pelaksana. Aturan itu akan menjadi pedoman bagi kedua pihak.
Yang dibahas tidak cuma mengÂenai kepengurusan, personalia, tapi juga tata cara melaksanakan kepuÂtusan,†ujarnya.
Agung menuturkan kesepakatan yang dihasilkan nanti bersifat mengÂikat bagi kedua kubu. Jadi, semua pihak harus mengawal keÂsepakatan itu. Jangan sampai ada yang meÂlenceng,†timpal dia.
Juru runding dari kedua kubu tengah merumuskan visi kepartaian dan kemungkinan rekonsiliasi dengÂan menyatukan personalia kepengÂurusan partai. Mereka akan kembali bertemu secara formal pada 8 JaÂnuari 2015.
Bendahara Umum Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo menepis wacana munas rekonsiliasi. Dia menilai munas itu sulit terwujud karena terbentur penÂdanaan. Dia mengÂgunakan istilah 'Bandar' untuk menyebut soal pendanaan itu. Bambang sempat disindir karena istilah itu. ***
BERITA TERKAIT: