Psikolog: Rasa Cemburu Lesbian Bisa Lebih Ekstrem

Selasa, 02 Februari 2016, 19:53 WIB
ilustrasi/net
rmol news logo Lambannya kepolisian membongkar motif pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan racun sianida di dalam kopi memicu banyak spekulasi di publik.

Salah satunya motif asmara. Jessica Kumala Wongso, teman korban yang kini menjadi tersangka, dituduh publik memiliki kekaguman pada korban namun tak kesampaian.

Motif asmara terlarang ini telah dibantah Jessica. Dia bahkan mengatakan telah memiliki pacar seorang laki-laki. Sampai sekarang, tuduhan bahwa Jessica lesbian belum terbukti valid sama sekali.

Namun, Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Bina Kasih Palembang, Asiawatie Sulastri, mengakui, seorang LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) memiliki sifat cemburu yang berlebihan.

"Biasanya mereka yang suka berhubungan sejenis memang lebih besar rasa cemburu dibandingkan dengan orang yang normal," tuturnya seperti diberitakan RMOLSumsel.com, Selasa (2/1).

Menurutnya, hal ini terjadi lantaran selama ini LGBT merasa tertekan, takut rahasianya terbongkar, dan merasa dihakimi.

"Biasanya mereka akan cenderung berbuat yang lebih ekstrim, kalau salah satu pasangannya merasa tersakiti. Atau mereka patah hati dengan pasangan akibat dikhianati," bebernya.

Kelompok LGBT, lanjut Asiawatie, hanya bisa disembuhkan dengan dukungan keluarga dan orang-orang terdekat.

"Mereka butuh penerimaan keluarga dan masyarakat. Khusus homo dan lesbi utamanya disebabkan faktor lingkungan,  karena itu bila mereka ingin kembali normal sebaiknya memutus akses dengan komunitas LGBT," tandasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA