Jumat kemarin adalah hari peringatan ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, yang merupakan kakek dari pemimpin muda Korut saat ini, Kim Jong Un.
Peringatan ulang tahun itu dirayakan besar-besaran. Pada tahun 2012, ulang tahun sang pendiri negara itu juga ditandai dengan peluncuran roket.
Tes rudal balistik kemarin adalah uji coba rudal yang keempat kali dilakukan sejak bulan Januari, yang juga menyebabkan sanksi baru atas Korut dari PBB.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, mengatakan sikap Dewan Keamanan PBB sudah jelas tentang aksi peluncuran roket Korea Utara. China yang selama ini jadi pendukung ekonomi dan diplomatik yang paling penting bagi Korea Utara, mengaku kecewa dengan Pyongyang.
"Saat ini, situasi di semenanjung begitu kompleks dan sensitif," kata Lu.
"Kami berharap semua pihak dapat menghormati keputusan Dewan Keamanan dan menghindari mengambil langkah-langkah yang lebih lanjut bisa memperburuk ketegangan," tambahnya
Kantor berita resmi China,
Xinhua, menuliskan bahwa meski penembakan rudal balistik mid-range itu gagal, namun menandai rangkaian hasutan perang dari Korut.
"Senjata nuklir tidak akan membuat Pyongyang lebih aman. Sebaliknya, berakibat upaya militer yang sangat mahal yang akan terus mencekik ekonomi," tulis Xinhua.
[ald]
BERITA TERKAIT: