KEBETULAN saya tumbuh kembang di lingkungan kebudayaan Jawa. Berdasar pengamatan linguistik yang saya coba lakukan, dapat disimpulkan bahwa bahasa Jawa sangat kreatif dalam menghadirkan onomatopoeia alias kata-kata yang menirukan suara atau bunyi.
Ngembek Misalnya suara kambing mengembik secara onomatopeias dalam bahasa Jawa diungkap sebagai NGEMBEK . Suara ular mendesis dilukiskan sebagai NGESES. Bunyi tikus CIT-CIT. Singa NGGERO. Sapi MBENGAH. Kerbau NGOWEK. Burung Merak NYENGUNGONG. Kijang MBEKIK. Harimau HAUNG. Nyamuk NGING-NGING. Perkutut MANGGUNG. Burung dara MBEKUR. Ayam Jago KLURUK. Ayam betina PETOK-PETOK. Anak ayam KIYIK-KIYIK. Kucing NGEONG. Kucing malu MEONG-MEONG. Kumbang MBRENGENG. Kodok NGOREK. Sementara tidak jelas mengenai suara kecebong bagaimana.
Ngerik
Jangkrik NGERIK. Jalak dan kutilang NGOCEH. Gemak NGELUNG. Kuda BENGINGEH atau BEKER. Cecak NGECEK. Tokek NOKEK. Anjing menjalak NJEGUK. Anjing melolong MBAUNG. Anjing kesakitan KAING-KAING. Bebek KWEK-KWEK. Gangsir NGETHIR. Gajah NYELOMPRET.
Bayi manusia menangis OWEK-OWEK. Suara manusia dewasa kesakitan ADUH-ADUH. Suara manusia mendengkur NGOROK. Suara perut lapar KERONCONGAN . Suara sepeda motor kecil NGRENG-NGRENG. Suara sepeda motor gede BRUM-BRUM. Suara angin WAS-WUS. Suara – maaf – kentut DUT atau BROT. Suara rumput bergoyang tanya mas Ebiet.
Gaya politisi PENTALITAN. Debat kusir PATING KLENYIT. Gaduh panggung politik BERISIIIIK. Paduan suara bulat DPR tentang kenaikan gaji anggota DPR: SETUJUUUUU ! Sorak perjuangan bangsa Indonesia: MERDEKAAAAA !
[***]
Penulis adalah Pembelajar Kebudayaan
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.