Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Program Serasi Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani Sumsel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 07 Desember 2018, 01:05 WIB
Program Serasi Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani Sumsel
Menteri Amran/RMOL
rmol news logo Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pihaknya tengah fokus mengejewantahkan arahan Presiden Joko Widodo membangun sumber daya manusia pertanian dengan pendekatan kesejahteraan.

Program Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) mengembangkan lahan rawa menjadi pertanian produktif yang dapat mencapai peningkatan provitas padi dari yang biasanya 2,7 hingga 3,0 ton per hektare menjadi 5,0 hingga 6,5 ton per hektare.

"Program Serasi juga ditargetkan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali tanam menjadi dua sampai tiga kali tanam (IP300) yaitu menanam padi, padi, jagung atau padi, padi, kedelai dalam satu tahun," jelas Menteri Amran dalam Rapat Koordinasi Program Serasi di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/12).

Total lahan rawa yang dioptimalisasikan dalam Program Serasi mencapai 274 ribu hektare terdiri dari lahan lebak dan pasang surut yang tersebar di delapan kabupaten/kota. Kabupaten Banyuasin memiliki lahan rawa pasang surut terluas hingga 130 ribu hektare, kemudian disusul oleh OKI dengan 65 ribu hektare, Musi Banyuasin 33 ribu hektare, Ogan Ilir 20 ribu hektare, OKU Timur 10 ribu hektare, Muaraenim 10 ribu hektare, PALI 5000 hektare, dan Muratara 1000 hektare.

"Contoh keberhasilan pengelolaan lahan rawa lebak sudah ditunjukkan di Kabupaten Ogan Ilir. Produktivitas dapat mencapai 6,5 ton per hektare yang tadinya tidak bisa dikelola masyarakat karena selalu tergenang dan kemasaman tanah yang tinggi. Faktor kuncinya adalah pengelola sistem pengairan dengan membuat saluran drainase," beber Amran.

Lebih lanjut, Amran menegaskan, masalah utama pengembangan lahan rawa lebak untuk pertanian adalah air tergenang, banjir, kandungan pirit yang menyebabkan air dan tanah sangat masam dan kadang bergambut. Karena kelebihan atau kekurangan air merupakan kendala utama di lahan rawa, maka pengelolaan air yang baik merupakan kunci keberhasilan pertanian di lahan rawa.

"Bentuk pengelolaan air dapat berupa sistem aliran satu arah dan sistem tabat," pungkasnya. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA