Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Amran Bawa Kementan Raih Tiga Penghargaan TOP IT & TELCO 2018

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 07 Desember 2018, 02:25 WIB
Menteri Amran Bawa Kementan Raih Tiga Penghargaan TOP IT & TELCO 2018
TOP IT & TELCO 2018/Kementan
rmol news logo Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman kembali mencatatkan prestasi.

Pada ajang TOP IT & TELCO 2018, Kementan mendapatkan tiga penghargaan sekaligus.

Apresiasi yang didapatkan Kementan selama dua tahun berturut-turut tidak hanya ditujukan kepada Kementan sebagai TOP IT Implementation on Ministry 2018 tapi juga kepada Amran yang menyabet penghargaan untuk katagori Top Leader on IT Leadership 2018. Tahun ini Kementan juga berhasil menambah satu lagi penghargaan sebagai TOP Digital Transformation Readiness 2018.

Kementan di bawah kepemimpinan Amran disebut telah menciptakan sejumlah program terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Penghargaan ini dicapai karena adanya  komitmen yang kuat dari Pak Amran untuk mendukung secara penuh pengembangan dan implementasi TIK di Kementan," jelas Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementan I Ketut Kariyasa saat mewakili mentan menerima penghargaan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/12).

Dai menjelaskan, penghargaan yang diraih Kementan merupakan hasil dari komitmen kuat untuk membangun satu data satu peta dengan menerbitkan regulasi, membangun infrastruktur TIK secara besar-besaran, peningkatan kapasitas SDM, perancangan program TIK sampai dengan implementasi dan evaluasinya.  

"Ini penting dilakukan pada era digital, dan Kementan sudah menerapkannya," kata Ketut.

Beberapa terobosan telah dilakukan Kementan untuk meningkatkan TIK, seperti terus membenahi dan meningkatkan infrastruktur TIK dengan kecepatan dan kapasistas tiga kali lipat dan bahkan lebih. Selain itu, Kementan juga melakukan penguatan hardware, software dan juga brainware.   

"Dan kita patut bersyukur. Sekarang di Kementan sistem manajemen man, money dan material tidak lagi parsial tapi sudah terintegrasi dalam satu pintu," jelas Ketut.

Menyongsong revolusi industri 4.0, Kementan melalui pusdatin juga sedang merancang sistem informasi data dengan memanfaatkan teknologi big data. Diharapkan pada 2021 sistem itu sudah rampung.

Ketut menyebutkan, teknologi itu memungkinkan data yang bervariasi, bertumbuh cepat, berukuran sangat besar, dan tidak terstruktur dapat diolah secara inovatif. Diharapkan hasil olahan data bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendalam dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam perencanaan dan pengembangunan pertanian ke depan.

Inovasi TIK yang dikembangkan Kementan turut diterapkan dalam pelayanan terhadap publik dan stakeholder. Salah satunya melalui peluncuran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau Padu Satu Kementan.

Padu Satu memberikan pelayanan perizinan online sesuai pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui Online Single Submission (OSS) secara nasional. Dengan pemanfaatan TIK dalam Padu Satu, pelaku usaha lebih mudah dalam mengajukan perizinan dan sekaligus fungsi pengawasan juga bisa lebih diintensifkan. Selain itu, pengembangan sistem OSS turut memberikan kepastian penyelesaian perizinan kepada pelaku usaha dalam satuan waktu yang lebih pasti.

"Pelaku usaha pun diberikan berbagai kemudahan dalam proses perizinan. Dengan hanya melakukan satu kali aplikasi, pelaku usaha bisa melakukan beragam proses yang melibatkan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah," terang Ketut.

Selain Padu Satu, inovasi IT juga turut diterapkan di karantina pertanian. Saat ini Badan Karantina Pertanian telah membangun Indonesia Quarantine Full Auotmation System (IQFAST) sebagai rumah besar sistem informasi karantina yang bisa digunakan di semua unit pelaksana teknis karantina pertanian di seluruh Indonesia.

"IQFAST merupakan terobosan dalam melakukan digitalisasi pelayanan sehingga bisa menjamin akurasi, percepatan layanan. Serta memberikan jaminan kesehatan serta keamanan produk pertanian kita," papar Ketut.

Digilitasi layanan karantina juga berhasil mengendalikan waktu tunggu atau dwelling time. Data yang dilansir Pusat Kepatuhan, Kerja Sama dan Informasi Perkarantinaan, waktu tunggu di Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2018 rata-rata 0,55 hari setelah sebelumnya di tahun 2017 rata-rata 3,63 hari.

Penilaian dan penentuan pemenang dilakukan secara objektif dan independen oleh dewan juri.

Ketua Penyelenggara TOP IT dan TELCO 2018 yang juga Pemimpin Redaksi Majalah IT Works M. Lutfi Handayani mengatakan, penghargaan TOP IT & TELCO 2018 diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada instansi pemerintahan dan perusahaan swasta yang dinilai berhasil mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam program. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA